Senin, 26 Desember 2011

Harapan malam ini..

oleh Silviatus

Malam ini indah ya,
ketika hujan turun,
dn skrg benar2 suaranya begtu terdengar merdu,
melodi sempurna,
dr sebuah musik alam yg tercipta oleh tuhan yg maha agung,
indah'a malam ini,
tak terlihat di raut wajahku,
yg kini
telah aku sembunyikan dalm sujud malamku,
siapa yg akan perduli dg aku?
Skarang atau nanti hanya Allah lah yg setia mendengarkanku saat jiwa rapuh dan btuh pertolong,
wahai engkau sang pemaaf,
pantaskah aku menjadi hambamu yg mulia lagi?

Teruntuk Ibu

oleh Uzura Takachi

Pahamilah hal berikut....Untukmu Ibu Selamat Hari Ibu..Air matamu tak pernah tergantikan

Ketika Aku Sudah Tua...Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula.

Mengertilah... bersabarlah sedikit terhadap aku.

Ketika pakaianku terciprat sup,ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu,

ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau

dengar, bersabarlah mendengarkan,jangan memutus pembicaraanku.

Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu

kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku,jangan marah padaku.

Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang teknologi dan hal-hal baru, jangan

mengejekku.Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan,ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk

memapahku.Seperti aku memapahmu saat kau belajar waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita,berilah aku waktu untuk

mengingat.Sebenarnya bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau

disamping mendengarkan, aku sudah sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai menua,janganlah berduka.

Mengertilah aku,dukung aku,seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai

belajar menjalani kehidupan.

Waktu itu aku memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini,sekarang

temani aku menjalankan sisa hidupku.

Beri aku cintamu dan kesabaran,aku akan memberikan senyum penuh rasa

syukur, dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.....Ingatlah selalu itu anakku...karna ibu sangat menyayangimu ....Peluk Cium yg hangat dan penuh kasih untukmu wahai anakku....Dari ibumu yg selalu menyayangimu dgn penuh cinta..

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Salam Bersabda,''engkau takkan pernah bisa menggantikan semua jerih payahnya bahkan satu rintihan di antara rintihan-rintihannya pada saat melahirkan. Didunia ini tidak ada yang bisa bekerja keras yang melebihi dari yang dilakukan oleh seorang ibu.' (HR. Muslim)

perpisahan yang menyakitkan

Oleh pietri pradana

Salah satu kata yg paling berat untuk saya katakan dan dengarkan adalah kata ‘perpisahan’. Mudah untuk dituliskan, namun begitu berat untuk dihadapi. Namun mungkin bila tidak ada kata perpisahan, tidak akan ada kata pertemuan. Kedua kata itu adalah 2 hal yg tidak bisa dipisahkan. Bila ada pertemuan pasti akan ada perpisahan.

Pertemuan biasanya diwarnai dengan hal2 yg indah dan membahagiakan. Perpisahan lebih byk dihiasi dgn kesedihan, keharuan dan linangan air mata. Jarang kondisi ini terbalik. Pertemuan adalah awal dari sesuatu yg baru, tapi perpisahan bukanlah akhir dari segalanya.

Mungkin saya termasuk salah seorang yang harus mengalami siklus ini. Perpisahan dan pertemuan yang silih berganti dengan seseorang yang menjadikan hidupku penuh warna. Andai kata itu bisa dihapus dari kamus kehidupan ini, aku akan me-delete-nya secara permanen. Namun kata itu sepertinya adalah hal yg ‘default‘ dlm program kehidupan setiap insan, sehingga mustahil untuk dihilangkan.

Kini aku sudah sampai kembali di penghujung malam. Kusingkirkan almanak di atas meja agar aku tidak menghitung berapa malam yang mesti kulewati tanpa dirinya. Penantian yang berkepanjangan adalah hal cukup menyengsarakan. Menunggu pertemuan kembali adalah pekerjaan yang berat dan menegangkan. Kata orang penantian bisa menjadi hal yang membahagiakan bila kita menikmatinya dan mengisinya dengan hal2 yang bermanfaat. Namun secara jujur kukatakan, amat sulit untuk menikmatinya. Kadang malah menyiksa… Perpisahan yg berat, namun harus dijalani kembali demi menggapai sebuah mimpi. Aku hanya bisa menyemangati diri sendiri. Ruang kembali memisahkan cintaku…

Hari-hari terasa begitu lama untuk dilewati. Apakah sehari telah berubah jadi 48 jam ? Sepertinya tidak, tapi kadang saya merasa seperti itu. Waktu seakan merangkak seperti siput yg ingin melewati jembatan Suramadu. Rindu yang membuncah seakan tak terbendung. Andai aku bisa, aku akan menggulung waktu kedepan dan memotong pita perjalanan hidupku untuk beberapa waktu. Jika Doraemon ada di sini, aku akan memintanya untuk meminjamkan mesin waktu atau pintu ajaib miliknya. Ingin rasanya raga ini terbang ke suatu tempat walau tanpa baling-baling bambu. Menemui cintaku.

#cerpen : cinta ku ada,dibalik pagar itu !

oleh Ben Hatake-San

Seperti malaikat tak bersayap,itulah dia.Parasnya yang elok,dengan balutan jilbab putihnya.Dia,begitu anggun.
SUNGGUH ! Engkau ciptaan NYA yang maha maha sempurna.subhanallah.
Aku yakin,engkau salah satu tulang rusuk ku.
#wanitaituadadibalikpesantren